Selasa, 07 Februari 2012

sokletasi


Sokletasi adalah suatu metode pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam sampel padat dengan cara penyarian berulang – ulang dengan pelarut yang sama, sehingga semua komponen yang diinginkan dalam sampel terisolasi dengan sempurna. Pelarut yang digunakan ada 2 jenis, yaitu heksana ( C6H14  ) untuk sampel kering dan metanol (CH3OH ) untuk sampel basah. Jadi, pelarut yang dugunakan tergantung dari sampel alam yang digunakan. Nama lain yang digunakan sebagai pengganti sokletasi adalah pengekstrakan berulang – ulang ( continous extraction ) dari sampel pelarut
              Prinsip sokletasi adalah pelarut dan sampel dipisahkan ditempat yang berbeda. Sampel adalah bahan alam yang belum mengalami proses apapun juga. Metode sokletasi yang dilakukan memiliki kelebihan dan kekurang. Berikut adalah kelebihan metode sokletasi:
·         Sampel terekstraksi dengan sempurna
·         Proses ekstraksi lebih cepat
·         Pelarut yang digunakan sedikit.
               Sedangkan kelemahan dari metode sokletasi adalah sampel sampel yang digunakan harus sampel yang digunakan harus sampel yang tahan panas atau tidak dapat digunakan pada sampel yang tidak tahan panas. Karena sampel yang tidak tahan panas akan teroksidasi atau tereduksi ketika proses sokletasi berlangsung.
         Syarat – syarat suatu larutan dapat digunakan sebagai pelarut dalam proses sokletasi adalah:
·         Pelarut yang digunakan tersebut memiliki  titik didih berbeda dengan bahan sampel yaitu lebih kecil dari titik didih sampel.
·         Mudah menguap
·         Pelarut tersebut harus dipisahkan dengan cepat setelah penyarian.
·         Pelarut harus merupakan pelarut yang sesuai untuk bahan yang akan disokletasi.
             Untuk mengetahui bahan yang terkandung dalam senyawa, setelah penyarian perlu dilarutkan larutan tertentu untuk mengidentifikasikan seperti : meyer, dan wagner. Tanda – tanda dari penghentian proses sokletasi adalah :
·         Bila pelarut yang digunakan adalah pelarut berwarna dan masih terdapat warna berarti masih yerdapat sampel.
·         Bagi senyawa yang tidak berwarna, maka teteskan pelarut diatas kaca arloji, lalu biarkan menguap. Jika terdapat bahan kristal pada kaca arloji berarti masih terdapat senyawa pada pelarut. [ 3 ]
·         Melakukan uji dengan pereaksi Reagen Dragend.
                 Adapun prinsip sokletasi itu adalah penyarian berulang – ulang sehingga hasil yang didapatkan sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka  pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersaring. Metode sokletasi merupakan penggabungan antara metode maserasi dan perlokasi. Jika pada metode pemisahan minyak atsiri ( distilasi uap ), tidak dapat digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yang akan diisolasi cukup kecil, atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi / perlokasi ini
                Sokletasi digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan sehingga uap yang timbul setelah dingin secara kontinyu akan membasahi sampel, secara teratur pelarut tersebut dimasukan kembali kedalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan di isolasi tersebut.
                Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan secara berurutan pelarut – pelarut organik dengan kepolaran yang semakin meningkat.Dimulai dengan pelarut heksana, eter, petroleum eter atau kloroform. Untuk memisahkan senyawa – senyawa terpenoid dan lipid – lipid, kemudian dilanjutkan alkohol dan etil asetat untuk memisahkan senyawa – senyawa yang lebih polar. Walaupun demikian, cara ini seringkali tidak menghasilkan pemisahan yang sempurna dari senyawa – senyawa yang diekstraksi.
                Cara menghentikan sokletasi adalah dengan menghentikan pemanasan yang sedang berlangsung, sebagai catatan, sampel yang digunakan dalam sokletasi harus dihindarkan  dari sinar matahari langsung. Jika sampai terkena sinar matahari, senyawa dalam sampel akan berfotosintesis sehingga terjadi penguraian atau dekomposisi. Hal ini akan menimbulkan senyawa baru yang  disebut artefak, hingga dikatakan sampel tidak alami lagi.
                 Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain, dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efisien. Isolasi semacam itu disebut sokletasi.
               Dibandingkan dengan cara terdahulu ( distilasi uap ), maka metode sokletasi ini lebih efisien karena :
·         Pelarut organik dapat menarik senywa organik dalam bahan alam secara berulang – ulang.
·         Waktu yang digunakan lebih efisien
·         Pelarut lebih sedikit dibandingkan dengan metode maserasi atau perlokasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar